Blog

Contoh Executive Summary Makanan dan Cara Membuatnya

Contoh Executive Summary Makanan

Contoh Executive Summary Makanan dan Cara Membuatnya – Jika kamu ingin menjalankan sebuah bisnis kuliner dan ingin mendapatkan modal dari para investor, tentunya kamu memerlukan executive summary yang bagus. Jadi, apa itu executive summary? Executive summary merupakan ringkasan singkat yang menguraikan rencana bisnis kamu untuk disampaikan kepada orang lain.

Executive summary makanan memiliki tiga komponen yaitu produk, keuangan, dan target pasar. Informasi ini harus jelas dan ringkas, sehingga siapapun yang membacanya bisa langsung memahaminya.

Sekalipun rencana tersebut hilang, orang yang menemukannya tetap bisa menjalankan bisnis tersebut. Selain itu, ringkasan bisnis yang dibuat dengan benar memainkan peran penting dalam menentukan apakah investor akan memberikan modal untuk bisnis kamu.

Apa Saja yang Harus Ada dalam Executive Summary?

Executive summary harus merinci visi dan misi bisnis, keunggulan, target pasar, dan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut contoh executive summary makanan.

Nama bisnis, visi dan misi yang jelas, struktur organisasi, deskripsi bisnis, berbagai macam produk dan layanan, tujuan bisnis, anggaran dana, segmen pasar, peluang bisnis dan skema kerjasama kepada investor. Executive summary makanan perlu dibuat ringkas, jelas, dan fokus pada poin-poin penting agar mudah dipahami oleh calon investor.

Tips Membuat Executive Summary Makanan

Sangat penting untuk membuat executive summary yang ringkas dan jelas supaya mudah dipahami dan menarik calon investor. Berikut adalah beberapa tips yang harus diikuti saat menyusun executive summary makanan.

Join Seller IRP

1. Singkat dan Jelas

Buatlah executive summary yang singkat, padat, jelas, dan tidak lebih dari dua halaman. Cantumkan informasi penting supaya executive summary yang kamu buat mudah dipahami oleh investor.

2. Gunakan Bahasa yang Kuat

Artinya yaitu menjelaskan kepastian dan dorongan. Contohnya, “bisnis ini sangat menguntungkan” dibandingan dengan kalimat “bisnis ini mungkin menguntungkan saat ini”. Bahasa yang kuat dan positif bisa mendorong investor secara emosional untuk mengambil keputusan dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap bisnis yang kamu jalankan.

3. Berada di Bagian Akhir Business Plan

Umumnya sebuah executive summary dibuat bersamaan dengan business plan. Letakkan executive summary pada bagian akhir setelah semua rencana bisnis sudah dicantumkan secara keseluruhan. Menempatkan ringkasan bisnis di bagian akhir akan memudahkan kamu dalam menulis ringkasan bisnis.

4. Sesuaikan dengan Target Pembaca

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan target pembaca, menyesuaikan gaya penulisan dan bahasa yang sesuai. Jadi, pertama-tama tentukan audiens yang kamu tuju. Apakah mereka investor atau pemberi pinjaman? Jika targetnya adalah investor, fokuslah dalam menonjolkan produk.

5. Memprioritaskan Keunggulan Bisnis

Sebelum membuat executive summary makanan, pastikan kamu telah mengidentifikasi keunggulan bisnis tersebut. Sebuah bisnis harus memiliki keunggulan produk, target pasar yang sesuai, dan model bisnis yang kuat. Pastikan untuk mencantumkan keunggulan ini dalam executive summary.

Terlebih lagi jika bisnis kamu memberikan solusi bagi masyarakat. Tuliskan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan solusi dari bisnis yang kamu jalankan. Hal ini tentunya akan sangat menarik minat investor.

6. Laporan Keuangan

Menyertakan laporan keuangan juga tidak kalah pentingnya. Jelaskan secara singkat tentang keuangan bisnis yang kamu jalankan, cantumkan juga valuasi kesepakatan agar calon investor mengevaluasi risiko dan keuntungannya.

Baca Juga : Cara Membuat Label Makanan Sederhana, Bisa Menggunakan Smartphone!

Contoh Executive Summary Makanan

Berikut adalah contoh executive summary makanan untuk usaha ayam geprek. Harap dicatat bahwa ini hanya sebuah contoh saja. Silahkan kembangkan sesuai dengan usaha yang kamu jalankan.

Executive Summary Bisnis Ayam Geprek

Ayam geprek merupakan ayam goreng tepung yang ditumbuk dan disajikan dengan berbagai pilihan sambal pedas. Ayam goreng tepung atau yang biasa disebut dengan ayam kentucky semakin populer di Indonesia karena kegemaran masyarakat setempat terhadap rasa pedas.

Bisnis ayam geprek memiliki potensi penjualan yang tinggi karena peminatnya sangat banyak dan disukai hampir semua orang. Selain itu, bahan baku untuk hidangan ini juga mudah didapatkan dan harganya terjangkau.

A. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan :

Bidang Usaha :

Jenis Produk :

Alamat Perusahaan :

No.Telp :

Email :

Website :

Mulai dari :

B. Komoditi Produksi

Usaha ayam geprek ini menawarkan pilihan sambal sebagai toppingnya. Mempertahankan loyalitas pelanggan memerlukan komitmen terhadap inovasi. Berbagai macam sambal tersedia untuk memastikan pelanggan memiliki pilihan variasi untuk mencoba rasa yang berbeda. Produk kami berasal dari bahan higienis yang memberikan jaminan kebersihan sehingga aman untuk dikonsumsi. Kami menjamin rasanya akan melebihi ekspektasi.

C. Target Penjualan

Tujuan penjualan kami yaitu menjual minimal 100 porsi ayam geprek per hari dengan harga Rp. 15.000 per porsi. Sehingga jumlah penjualan minimum Rp. 1.000.000.

D. Prospek Usaha

Usaha ayam geprek mempunyai prospek yang sangat baik di lokasi kami. Selain pesaingnya yang masih sangat sedikit, kami juga memiliki varian rasa unik yang sudah terbukti kualitasnya. Harga tersebut disesuaikan dengan kantong masyarakat yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah.

Baca Juga : Usaha Catering Box dan Tips Memulainya

E. Analisis Penjualan

Kami menerapkan analisis Break Event Poin atau BEP dalam memperhitungkan penjualan.

Total biaya ayam geprek : Rp. 1.000.000

Produksi ayam geprek : 100

Harga ayam geprek Gokil : Rp 15.000/porsi

Agar mencapai titik impas, ayam geprek harus membagi total biaya dengan harga jual:

Total biaya : Rp. 1.000.000

Produksi ayam geprek: 100 x 2 = 200 biji

Harga ayam geprek : Rp 15.000/porsi

Harga minimal untuk seluruh produk = Total biaya/ jumlah produksi

= Rp. 1.000.000/200

= Rp. 5.000

Jadi, penjualan mencapai titik impas pada harga Rp. 5.000

Perhitungannya adalah dengan membagi total biaya/harga per porsi

= Rp. 1.000.000/Rp.15.000

= 66

Oleh karena itu, agar mencapai titik impas, penjualan harus mencapai 66 porsi dalam sehari.

Itulah contoh executive summary makanan. Semoga bermanfaat! Jika kamu menjual makanan dan minuman, kamu tentu memerlukan Paper Cup dan Kemasan Makanan berkualitas untuk menarik calon konsumen, kamu bisa menemukannya di Irppapercup.com

Paper Cup

Related Posts

Tinggalkan Balasan