Blog

Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner, Panduan dan Cara Menghitungnya!

Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner, Panduan dan Cara Menghitungnya! – Apakah kamu ingin menjalankan usaha makanan atau minuman dan sedang membutuhkan investor? Jika iya, maka kamu perlu mempelajari terlebih dulu cara menghitung sistem bagi hasil usaha kuliner.

Memiliki sistem bagi hasil yang jelas dan menguntungkan sangatlah penting untuk menarik para investor. Dengan mempelajari hal ini, kamu dapat memastikan kelancaran dari kerjasama dengan para investor.

Apa itu Sistem Bagi Hasil?

Sistem bagi hasil merupakan kesepakatan antara dua pihak atau lebih, seperti pengelola usaha dan investor yang mempunyai tujuan untuk berbagi keuntungan atau laba.

Kerja sama ini dilakukan melalui kontrak bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak. Kontrak tersebut menjelaskan prosedur dan jumlah pembagian. Sistem bagi hasil usaha kuliner ini digunakan untuk menentukan jumlah keuntungan yang diterima.

Selain keuntungan, kontrak bagi hasil juga menganalisis kerugian. Artinya yaitu kerugian harus ditanggung bersama oleh semua pihak sesuai persetujuan. Oleh karena itu, sistem bagi hasil usaha kuliner harus jelas dengan pembagian keuntungan dan kerugian.

Jenis Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai jenis atau cara sistem bagi hasil usaha kuliner. Di bawah ini terdapat beberapa jenis sistem bagi hasil usaha kuliner yang bisa kamu gunakan tergantung kebutuhan dan kesepakatan dengan mitra bisnis. Yuk simak ulasan lengkapnya.

Join Seller IRP

1. Revenue Sharing

Jenis sistem bagi hasil usaha kuliner ini merupakan salah satu sistem yang paling umum digunakan pada industri perbankan. Perhitungan revenue sharing yaitu dari jumlah pendapatan pengelolaan yang belum dikurangi dengan biaya operasional dan komisi. Sistem revenue sharing bisa digunakan untuk lembaga perbankan syariah yang didasarkan dari akad kedua belah pihak.

2. Gross Profit Sharing

Jenis sistem bagi hasil usaha kuliner selanjutnya adalah gross profit sharing. Sistem ini melibatkan pembagian hasil keuntungan berdasarkan pada pendapatan kotor. Artinya jumlah pendapatan hanya dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Sistem ini juga tidak dikurangi dengan beban pemasaran, administrasi, pajak, atau biaya lain-lain.

3. Profit Sharing

Jenis sistem bagi hasil usaha kuliner berikutnya yaitu profit sharing. Jenis sistem ini menghitung keuntungan dari total profit yang dikurangi beban operasional. Artinya, laba yang dibagikan merupakan laba bersih perusahaan.

Baca Juga : Contoh Logo Minuman Kekinian Untuk Meningkatkan Penjualan

Cara Menghitung Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

1. Hanya Pemodal

Untuk menghitung bagi hasil usaha kuliner yang satu ini yaitu jika pihak pemberi modal hanya bertindak sebagai investor yang memiliki sebagian saham, bukan sebagai pengelola. Sehingga pemberi modal tidak perlu mengelola bisnis secara langsung.

Tanggung jawab mengelola bisnis berada di pihak yang mengelola. Sedangkan jumlah keuntungan diberikan dari persentase kepemilikan saham usaha kuliner tersebut. Pada awal menjalankan bisnis, biasanya kamu perlu menentukan jumlah pembagian saham. Pemilik modal yang memiliki persentase saham tertinggi akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak.

2. Pemodal Sekaligus Pengelola

Cara menghitung sistem bagi hasil usaha kuliner berikutnya yaitu mengajak investor menjadi rekan kerja yang mengelola usaha kuliner lainnya. Dalam kemitraan jenis ini, investor menerima pendapatan berupa gaji atas kontribusi pekerjaannya, selain dividen.

3. Pemodal Berupa Utang

Dalam bisnis kuliner, bagi hasil juga dapat dihitung melalui sistem permodalan dalam bentuk utang. Sistem bagi hasil usaha kuliner ini, investor memberikan utang sebagai modal untuk menjalankan bisnis, mirip dengan pinjaman bank.

Namun, investor tidak menerima saham perusahaan sehingga tidak menerima dividen. Walaupun demikian, pengusaha harus melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu. Artinya investor tidak akan mendapat untung dan tidak akan rugi. Mereka hanya akan menagih kewajiban pembayaran.

Tips Membangun Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

1. Perjanjian Tertulis

Agar sistem bagi hasil usaha kuliner menjadi efektif, penting adanya perjanjian tertulis. Perjanjian ini akan menjelaskan tentang bentuk kerja sama yang disepakati. Selain itu, perjanjian tersebut harus menjelaskan besar kecilnya saham berdasarkan kepemilikan dan disepakati bersama.

2. Pembukuan Bisnis Jelas

Sistem pembukuan bisnis yang jelas dan akurat sangat diperlukan pada proses kerjasama. Apabila kamu kesulitan mencatat arus kas, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi. Sistem pembukuan akan memudahkan dalam memantau dan mengevaluasi cash flow, terutama jika pembagian hasil tidak sesuai harapan.

Baca Juga : Angkringan Modern Minimalis, Konsep Angkringan Kekinian

3. Tentukan Target

Tetapkan target spesifik setiap periode untuk menentukan dengan jelas pembagian hasil di antara kamu dan rekan bisnis. Jika pendapatan tidak memenuhi target yang ditentukan, maka sistem bagi hasil bisa didiskusikan untuk mengambil keputusan terbaik.

Itulah penjelasan tentang sistem bagi hasil usaha kuliner. Jika kamu menjual makanan dan minuman, kamu tentu memerlukan Paper Cup dan Kemasan Makanan ramah lingkungan yang berkualitas untuk menarik calon konsumen, kamu bisa menemukannya di Irppapercup.com

Paper Cup

Related Posts

Tinggalkan Balasan