Blog

6 Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil, Jangan Sampai Keliru!

Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil

6 Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil, Jangan Sampai Keliru! – Memulai bisnis bisa menghadirkan berbagai macam tantangan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, sistem bagi hasil usaha kecil menawarkan solusi yang tepat untuk mengelola pembagian keuntungan.

Bagi pengusaha, tahap awal bisnis sering kali merupakan periode yang sangat sulit. Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya keuangan, kamu harus berpikir kreatif untuk memastikan bisnis tetap beroperasi.

Pada artikel ini akan menjelaskan tentang sistem bagi hasil usaha kecil yang mungkin ingin kamu terapkan. Cara ini dianggap cocok untuk bisnis yang masih dalam tahap awal dan sering menghadapi berbagai kendala, termasuk kendala keuangan.

Apa Itu Sistem Bagi Hasil?

Sistem ini adalah bagian dari operasional bisnis. Jadi, apa yang dimaksud dengan sistem bagi hasil? Sistem ini mengacu pada kesepakatan antara pemilik bisnis dan penyedia modal yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Apa yang terjadi jika bisnis mengalami kerugian? Dalam kasus seperti itu, kedua belah pihak bertanggung jawab atas kerugian tersebut, sebagaimana ditetapkan dalam kontrak kerja sama mereka.

Join Seller IRP

6 Sistem Bagi Hasil Usaha Kecil

Meskipun metode bagi hasil sangat bermanfaat bagi bisnis kecil, metode ini juga umum digunakan oleh perusahaan besar. Bagi kamu yang sedang dalam proses mengembangkan bisnis, ada beberapa sistem bagi hasil usaha kecil yang dapat diterapkan.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak yang terlibat untuk merasa diuntungkan dari peraturan tersebut. Rasa saling menguntungkan ini penting untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Metode pembagian keuntungan sering kali dilihat melalui sudut pandang kemitraan antara pengusaha dan penyedia modal. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Profit Sharing

Metode yang pertama yaitu profit sharing, di mana keuntungan yang dibagikan ditentukan oleh total keuntungan yang dihasilkan. Angka ini dihitung dengan mengurangi biaya operasional dari total pendapatan.

Karena keuntungan yang dibagi merupakan keuntungan bersih, baik penyedia modal maupun pengusaha dapat meninjau laporan keuangan. Laporan ini merinci pengeluaran yang mempengaruhi laba, termasuk biaya operasional dan administratif.

2. Gross Profit Sharing

Sistem bagi hasil usaha kecil selanjutnya adalah gross profit sharing. Dalam pendekatan ini, laba dihitung dengan hanya mengurangi biaya barang yang dijual dari total pendapatan, oleh karena itu disebut bagi hasil laba kotor.

Jadi, biaya operasional, administratif, dan biaya lainnya dikecualikan dari perhitungan laba ini. Metode ini jelas berbeda dari pendekatan bagi hasil sebelumnya.

3. Pembagian Keuntungan Kepada Pemodal

Sistem bagi hasil usaha kecil ini digunakan ketika pengusaha mengelola bisnisnya sendiri, dengan pendanaan yang bersumber dari pihak eksternal. Ketika bisnis menghasilkan laba, pengelola menerima sebagian keuntungan, yang dianggap sebagai upah atas peran manajemennya.

Sebaliknya, jika bisnis mengalami kerugian, penyedia modal menanggung beban tersebut. Dalam skema ini, keuntungan pemodal jelas lebih besar dibandingkan pihak pengelola perusahaan.

Baca Juga : 5 Perbedaan Pebisnis dan Pengusaha, Yuk Ketahui!

4. Investor Sekaligus Rekan Kerja

Dalam sistem bagi hasil usaha kecil, penyedia modal sering kali berperan sebagai rekan kerja. Dalam kasus seperti itu, mereka menerima pendapatan ganda. Pertama, mereka memperoleh bagian dari keuntungan sebagai investor. Selain itu, mereka menerima gaji bulanan atas kontribusi mereka sebagai rekan kerja atau karyawan.

5. Bagi Hasil Melalui Pinjaman

Metode bagi hasil ini terjadi ketika penyedia modal memberikan sejumlah uang tertentu sebagai pinjaman. Meskipun dana tersebut berasal dari pemberi pinjaman, mereka tidak memiliki peran dalam kegiatan operasional bisnis.

Bagaimana pembagian keuntungan dalam konteks ini? Peminjam, yang merupakan pelaku usaha, berkewajiban untuk membayar kembali jumlah pokok beserta bunga pada tanggal yang disepakati. Jika terjadi kerugian bisnis, pemberi pinjaman tidak mengalami kerugian finansial apa pun.

Apakah kamu tertarik dengan sistem bagi hasil usaha kecil ini? Sangat penting untuk mengevaluasi dengan cermat jumlah dana yang ingin kamu pinjam, dan memastikannya sesuai dengan persyaratan bisnis kamu.

6. Modal Dalam Bentuk Saham

Jika modal disetorkan dalam bentuk saham, maka keuntungan yang diperoleh dibagikan sebagai dividen. Pihak yang menyediakan modal ini disebut sebagai investor, yang tidak terlibat dalam kegiatan operasional bisnis. Pembagian dividen akan ditentukan berdasarkan kesepakatan yang dibuat antara pihak-pihak yang terlibat.

Baca Juga : Pemetaan Peluang Usaha Berdasarkan Analisis SWOT Yang Perlu Diketahui

Prinsip Sistem Bagi Hasil Yang Perlu Dipertimbangkan

Sistem bagi hasil usaha kecil harus menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat. Namun, beberapa pedoman utama harus dipertimbangkan. Simak selengkapnya di bawah ini!

1. Kerja Sama Modal

Modal dapat bersumber sepenuhnya dari investor atau dapat melibatkan kemitraan antara dua pihak untuk mengoperasikan bisnis.

2. Kegiatan Bisnis

Baik penyedia maupun penerima harus memastikan bahwa sistem bagi hasil digunakan untuk tujuan bisnis.

3. Batasan Waktu

Pembagian keuntungan kepada pihak-pihak tertentu harus tunduk pada jangka waktu yang ditentukan.

4. Perjanjian Pembagian

Semua pihak harus sepakat tentang prinsip-prinsip pembagian, baik yang berkaitan dengan pembagian keuntungan maupun pembagian hasil.

Itulah beberapa sistem bagi hasil usaha kecil yang perlu kamu ketahui. Jika kamu menjual makanan dan minuman, kamu tentu membutuhkan Paper Cup dan Kemasan Makanan ramah lingkungan yang berkualitas untuk menarik calon konsumen, kamu bisa menemukannya di Irppapercup.com

Paper Cup

Related Posts

Tinggalkan Balasan