Blog

Cara Mengelola Keuangan Usaha Makanan

Cara Mengelola Keuangan Usaha Makanan

Cara Mengelola Keuangan Usaha Makanan, Tertarik dengan usaha makanan karena potensi yang menjanjikan? Eits, jangan salah paham. Jika kamu tidak dapat mengelola keuangan usaha kamu dengan benar, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa.

Ingatlah Hal-Hal Ini Saat Membuka Usaha Makanan

Sejauh ini, usaha makanan masih merupakan bisnis yang terlihat menjanjikan. mengapa demikian? Salah satu alasannya adalah makanan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Saat ini, makanan dan minuman bukan hanya kebutuhan utama, tetapi juga kebutuhan gaya hidup.

Hal ini menyebabkan pesatnya pertumbuhan usaha makanan dalam negeri. Mulai dari yang kamu lihat setiap kali kamu melewati jalan, seperti restoran, coffee shop, atau cafe yang baru dibuka, hingga pedagang online.

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk memulai usaha makanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan sejak awal.

1. Putuskan apa yang ingin dijual

Jenis makanan dan minuman sangat beragam. Kamu bisa memulai usaha dengan apa yang kamu suka dan apa yang dikuasai. Hal ini akan mempengaruhi pengembangan produk yang ditawarkan. Misalnya kita suka makan bakso. Sebelumnya, ada banyak warung bakso dan restoran tempat kamu bisa mencicipi berbagai jenis bakso, tujuannya untuk mengetahui jenis bakso mana yang disukai konsumen dan layak dijual.

2. Melakukan pengembangan dan penelitian produk

Jika kamu memutuskan untuk menjual bakso, cobalah membuat bakso versi kita terlebih dahulu (jika kamu tidak tahu cara memasaknya, kamu dapat mempelajari cara membuatnya di internet).
Kemudian sajikan kepada keluarga atau teman kamu dan minta tanggapan mereka tentang rasa dan penampilan. Terima semua masukan dari keluarga atau teman kamu pada tahap ini. Kamu juga dapat menanyakan harga yang wajar untuk penjualan kepada konsumen.

3. Hitung HPP (Harga Pokok Produksi) dengan teliti

Selama penelitian produk, kamu juga mulai menghitung harga pokok produksi yang biasa disebut dengan harga pokok produksi (HPP). Jika perhitungan HPP dihitung dari bahan baku saja, pasti terdapat banyak kesalahan. Pada kenyataannya, masih banyak faktor yang perlu diperhitungkan seperti listrik, penggunaan kemasan, biaya pembelian, kuota internet, dll. Walaupun kamu menggunakan komponen tersebut setiap hari, tetap harus diperhitungkan untuk menghindari kesalahan penetapan harga di masa mendatang.

Join Seller IRP

4. Teliti perilaku konsumen dan kebutuhan pasar

Poin ini dapat dilakukan bersamaan dengan pemilihan tempat atau lokasi. Lokasi yang disebutkan di sini juga penting jika kamu ingin berjualan secara online. Misalnya kamu ingin berjualan di Marketplace, IG, Facebook, dll.

Misalnya kita ingin berjualan bakso. Bagaimana konsumen mendapatkan semangkok bakso? Jam berapa konsumen suka makan bakso? Apakah ada pesaing yang menjual bakso di lokasi ini? Jika ya, apa perbedaan bakso kamu dengan pesaing? Setelah menyelesaikan empat langkah ini, kamu dapat mulai menghitung modal dan bahan baku yang dibutuhkan.

Baca Juga : 11 Contoh UKM Makanan dan Minuman dengan Modal Minim

Meningkatkan Penjualan

Setelah kamu menghitung modal dan siap untuk memulai usaha makanan, kamu dapat menggunakan teori AIDA+S untuk meningkatkan penjualan. Ini juga dapat memengaruhi psikologi, membantu kamu tetap bersemangat dan terus memberikan yang terbaik bagi konsumen.

Attention (Tahap Menarik Perhatian)

Pada tahap awal kita sudah menetapkan lokasi, tetapi kamu harus memeriksa ulang apakah lokasi yang kamu tetapkan menarik bagi calon konsumen. Ini adalah langkah pertama untuk membuat usaha makanan kamu diperhatikan.

Perhatikan juga apakah lokasi tersebut dapat menarik perhatian orang yang lewat, waktu-waktu ramai di sekitar lokasi, dll. Calon konsumen harus sadar akan keberadaan kita, yang mungkin menggunakan cara offline atau online.

Jika kamu berjualan secara online, kamu dapat memilih kalimat dan kata kunci yang menarik agar nama usaha kamu muncul di bagian atas hasil pencarian saat konsumen mencari dengan mesin pencari otomatis.

Interest (Tahap Ketertarikan)

Jika konsumen sudah tahu ada restoran baru, Ini adalah tahap pemilik bisnis harus cerdas untuk “meyakinkan” konsumen datang ke tempat usaha kamu. Kamu dapat menggunakan teks dan gambar yang menarik dengan memilih warna dan konsep dari bisnis. Di sinilah kamu perlu berkreasi untuk menarik perhatian konsumen

Desire (Tahap Timbul Keinginan Untuk Mencoba)

Setelah konsumen tertarik, buatlah penawaran yang menguntungkan untuk mereka coba, seperti diskon, promo buy 1 get 1, dan lain-lain. Perilaku seseorang untuk mencoba sesuatu yang baru biasanya tidak ingin mereka rugi. Oleh karena itu, membuat konsumen penasaran tidak ada salahnya.

Action (Tahap Memutuskan Untuk Membeli)

Ini bukanlah akhir dari tahap sukses menjual produk, melainkan awal dari langkah selanjutnya. Dalam hal ini, harap perhatikan baik-baik rasa makanan dan minuman, pelayanan, dan kebersihannya.

Satisfaction (Kepuasan)

Hal ini dapat menjadi tolak ukur kelangsungan usaha makanan kedepannya. Gunakan customer experience yang membuat konsumen merasa berbeda dari tempat lain. Perlu juga dicatat bahwa ada konsumen yang memesan menu yang sama sebanyak tiga kali, artinya rasa dari produk yang kamu jual sudah sangat cocok untuk mereka.

Mengelola Keuangan Usaha Makanan

Seorang yang memiliki usaha makanan harus tahu bagaimana mengelola keuangan usaha makanan dan apa yang harus diwaspadai untuk menghindari kerugian berkelanjutan.

1. Catat semua pendapatan dan pengeluaran

Catat mulai dari ketersediaan stok bahan baku, akan membantu kamu melakukan penelitian kedepannya dalam mengembangkan usaha makanan.

2. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis

Ini adalah kesalahan umum yang dilakukan pengusaha. Sadar atau tidak sadar, kita menggunakan uang bisnis untuk keperluan pribadi.

Baca Juga : Contoh Word Of Mouth Marketing

3. Buat Standard Operational Procedure

Tetapkan standar yang perlu kamu terapkan jika ingin bisnis kamu berkembang pesat kedepannya. Hal ini untuk meminimalkan kesalahan karyawan. Nah, sekarang sudah siap memulai usaha makanan? Tentu saja, kamu harus percaya pada produk yang kamu jual. Hindari menjual produk yang hanya sekadar ikut-ikutan tren.

Semoga artikel ini akan membantu kamu untuk memulai usaha makanan dan mengelola keuangan usaha makanan. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman yang lain. Terima kasih. Temukan beragam rekomendasi Perlengkapan Paper Cup dan Kemasan Makanan Berkualitas di Irppapercup.com

Paper Cup

Related Posts

Tinggalkan Balasan