4 Contoh Pembukuan Usaha Makanan, Pembukuan adalah bagian yang tidak bisa diabaikan dari sebuah bisnis. Sebagai seorang pengusaha, kamu tidak bisa hanya fokus pada pemasaran produk tanpa memikirkan putaran uang setiap harinya. Oleh karena itu, pastikan pembukuan penjualan teratur dan terperinci.
Berikut adalah beberapa contoh pembukuan usaha makanan dan beberapa cara yang dapat kamu gunakan sebagai referensi untuk bisnis makanan.
Daftar Isi
Pentingnya Pembukuan dalam Bisnis
Pembukuan keuangan atau pembukuan penjualan memberikan banyak manfaat, yaitu untuk mengendalikan risiko kehilangan produk, uang, terutama aset. Selain itu, membantu mengetahui bagaimana uang didapatkan, dibelanjakan, dan bagaimana kinerja bisnis pada saat itu. Nah, sebelum kita membahas lebih jauh contoh pembukuan usaha makanan, penting untuk mengetahui jenis pembukuan seperti apa yang dibutuhkan. Berikut penjelasannya.
1. Buku catatan pengeluaran dan pemasukan
Saat memulai bisnis, penting untuk mencatat pengeluaran ke dalam buku tersendiri. Ada berbagai jenis catatan pengeluaran, seperti pengeluaran untuk biaya operasional, pembelian barang dagangan, dan slip gaji karyawan. Melalui buku ini kamu bisa mengetahui berapa modal yang digunakan. Langkah selanjutnya adalah menyusun strategi untuk mengembalikan modal.
Selain buku catatan pengeluaran, catatan pemasukan juga sangat penting. Karena berisi jumlah produk yang terjual dan pembayaran piutang. Hal ini akan membantu kamu mengetahui keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari bisnis tersebut.
2. Buku kas
Buku selanjutnya yang harus ada yaitu buku kas. Alasannya untuk mengetahui pengeluaran dan pendapatan secara keseluruhan, sehingga kamu bisa dengan mudah untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari bisnis yang sudah kamu jalankan. Kamu juga dapat menggunakan buku kas ini untuk menentukan strategi selanjutnya dalam mengembangkan bisnis.
3. Buku stok barang dan pencatatan laba rugi
Buku stok barang adalah salah satu buku terpenting bagi pengusaha, biasanya untuk membuat catatan terperinci terkait barang apa saja yang masih dimiliki atau yang sudah terjual. Hal ini menjadi lebih mudah karena kamu dapat memantau pemasukan dan pengeluaran untuk semua jenis barang. Hal yang sama berlaku untuk laporan laba rugi, yiatu sebagai rencana dan strategi dimasa yang akan datang.
4. Buku inventaris
Seperti halnya buku stok barang, kamu perlu memantau inventaris barang yang sudah kamu miliki. Seperti anggaran pengeluaran, hibah, dan sumbangan yang tidak kalah penting. Buku ini akan membantu kamu mengelola aset dengan baik supaya barang tidak mudah hilang.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pembukuan sederhana, berikut beberapa contoh bentuk pembukuan yang dapat membantu kamu mengelola bisnis.
Baca Juga : Contoh Word Of Mouth Marketing
Contoh Pembukuan Usaha Makanan Sederhana dan Cara Menggunakannya
Di atas adalah contoh pembukuan sederhana yang dapat kamu gunakan dalam bisnis. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat catatan:
1. Catat pemasukan dan pengeluaran secara detail
Contoh pembukuan penjualan terkait penerimaan dan pengeluaran kas, dalam pembukuan penerimaan kas, kamu dapat mencatat beberapa kolom, seperti deskripsi produk, tanggal posting, nomor nota, dan jumlah uang. Sedangkan untuk buku pengeluaran, kamu bisa membuat beberapa kolom seperti tanggal penerbitan, nomor bukti pengeluaran, nomor cek atau tanda terima, dan sebagainya.
2. Buatlah catatan transaksi dalam buku kas
Jika kamu menyediakan buku kas masuk dan keluar, tidak ada salahnya untuk melengkapinya dengan catatan transaksi. Hal ini bertujuan supaya dapat dengan mudah menentukan berapa banyak uang yang telah kamu keluarkan. Catatan berisi beberapa kolom tanggal, keterangan penggunaan uang masuk dan keluar, serta saldo akhir untuk setiap transaksi. Dengan cara ini, semua arus kas dapat dicatat secara rinci.
3. Dokumentasikan stok barang dan inventaris
Dokumentasi harus mencakup buku inventaris dan buku stok barang, artinya semua tercatat dengan rapi dan jelas. Pada stok barang harus ada tanggal pemeriksaan, transaksi, nomor barang, deskripsi, mutasi, dan persediaan yang masih tersedia. Sedangkan dokumentasi pada buku inventaris adalah jenis barang, jumlah, tanggal pembelian, kode barang dan asal barang.
Baca Juga : Cara Mengembangkan UMKM Agar Meningkatkan Daya Saing
4. Catat semua laba dan kerugian
Dalam hal untung dan rugi, kamu harus menyediakan buku yang berisi informasi tentang akun, pendapatan, total harga pokok penjualan, laba kotor, dan biaya operasional. Dengan cara ini, kesehatan keuangan dapat dideteksi dengan pasti.
Itulah beberapa contoh pembukuan usaha makanan yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Temukan beragam rekomendasi Perlengkapan Paper Cup dan Kemasan Makanan Berkualitas di Irppapercup.com