Perhitungan Usaha Catering Rumahan Yang Perlu Diketahui – Usaha catering rumahan telah menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin menghasilkan uang dari rumah. Dengan permintaan yang terus meningkat untuk makanan berkualitas dan layanan pengantaran yang efisien, peluang untuk meraih kesuksesan di sektor ini semakin terbuka lebar.
Akan tetapi, penting untuk benar-benar memahami cara melakukan perhitungan usaha catering rumahan dengan tepat agar bisnis kamu bisa berjalan sukses. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam perhitungan usaha catering rumahan, termasuk modal awal, biaya operasional, hingga potensi keuntungan.
Daftar Isi
4 Perhitungan Usaha Catering Rumahan
1. Memahami Modal Awal
Perhitungan usaha catering rumahan yang pertama adalah memahami modal awal. Sebelum kamu memulai bisnis katering rumahan, penting untuk membuat perhitungan matang tentang modal awal yang diperlukan. Modal ini mencakup semua pengeluaran yang diperlukan sebelum usaha mulai beroperasi. Berikut beberapa komponen yang perlu diperhitungkan:
Peralatan Dapur
Investasi pada peralatan masak seperti kompor, oven, panci, dan peralatan lainnya sangat penting. Misalnya, jika kamu membeli oven seharga Rp2.000.000 dan peralatan memasak lainnya sekitar Rp1.500.000, totalnya menjadi Rp3.500.000.
Bahan Baku
Siapkan bahan baku untuk menu yang direncanakan. Misalkan kamu merencanakan untuk membuat 5 paket catering, dengan setiap paket membutuhkan bahan senilai Rp50.000. Maka total bahan baku adalah Rp250.000.
Kemasan
Jangan lupakan biaya pengemasan yang nyaman dan menarik untuk pelanggan. Estimasikan biaya kemasan sekitar Rp500 per paket.
Izin Usaha
Biaya untuk mengurus izin usaha juga perlu dianggarkan. Ini bisa bervariasi, namun rata-rata sekitar Rp1.000.000.
Dengan menghitung semua biaya di atas, kamu bisa mendapatkan gambaran jelas tentang modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha catering rumahan.
2. Menghitung Biaya Operasional
Setelah memahami modal awal, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya operasional harian dan bulanan. Banyak pengusaha rintisan sering kali meremehkan biaya ini, padahal biaya operasional dapat berdampak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan kamu. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Gaji Karyawan
Jika kamu berencana mempekerjakan karyawan, gaji mereka harus dimasukkan dalam perhitungan biaya bisnis. Misalnya, dua karyawan dengan gaji masing-masing Rp2.000.000 per bulan berarti Rp4.000.000 per bulan.
Biaya listrik dan air
Gunakan perkiraan biaya listrik dan air yang realistis, misalnya Rp. 500.000 per bulan.
Biaya Transportasi
Jika kamu akan mengantarkan makanan ke pelanggan, siapkan biaya transportasi, yang dapat diperkirakan sekitar Rp300.000 per bulan.
Pemasaran
Biaya untuk pemasaran biasanya diperlukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai usaha catering kamu, seperti brosur dan iklan online, misalnya Rp1.000.000 per bulan.
Sesudah mengumpulkan semua komponen biaya ini, jumlahkan untuk mendapatkan total biaya operasional bulanan kamu.
Baca Juga : Nama Warkop Unik Untuk Menarik Perhatian Pelanggan
3. Menentukan Harga Jual
Seusai mengetahui modal awal dan biaya operasional, kini saatnya kamu menentukan harga jual. Penetapan harga yang tepat sangat penting untuk memastikan usaha kamu tetap kompetitif sekaligus menguntungkan. Berikut adalah cara untuk menentukan harga jual:
Hitung Total Biaya
Jumlahkan biaya bahan baku, operasional, dan modal awal dibagi dengan jumlah unit yang kamu rencanakan untuk dijual. Katakanlah satu paket katering lengkap Rp 3.000.000, dan kamu berencana menjual 100 paket tersebut. Artinya biaya per paket adalah Rp30.000.
Tentukan Margin Keuntungan
Tentukan berapa persen keuntungan yang ingin kamu peroleh. Margin keuntungan dalam industri katering biasanya berkisar antara 20 dan 30 persen. Jadi, bila kamu menetapkan harga jual 30% lebih tinggi daripada biaya, harga jual per paket katering kamu bisa sekitar Rp39.000 – Rp40.000.
Evaluasi Harga Pasar
Bandingkan harga yang kamu tentukan dengan kompetitor. Pastikan harga kamu kompetitif untuk menghindari kehilangan pelanggan.
Baca Juga : Ide Usaha Modal 3 Juta, Peluang Menarik Untuk Memulai Bisnis Kecil!
4. Menilai Potensi Keuntungan
Mengetahui potensi keuntungan adalah langkah akhir dalam perhitungan usaha catering rumahan. Keuntungan adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Dengan harga jual yang sudah ditentukan, kamu bisa mulai menghitung:
Pendapatan Bulanan
Jika kamu menjual 100 paket per bulan dengan harga Rp40.000 per paket, pendapatan bulanan kamu adalah Rp4.000.000.
Total biaya bulanan
Hitung ulang total biaya bulanan berdasarkan biaya operasional yang dihitung sebelumnya, misalnya Rp 6.000.000.
Laba Bersih
Laba bersih dihitung dengan mengurangi semua pengeluaran bulanan dari pendapatan bulanan. Apabila hasil penjualan kamu sebesar Rp 4.000.000, sedangkan total pengeluaran kamu sebesar Rp 6.000.000, maka kerugian kamu per bulan adalah sebesar Rp 2.000.000. Namun, jika kamu berhasil meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya, keuntungan dapat tercipta.
Kesimpulan
Perhitungan usaha katering rumahan adalah langkah esensial yang tak boleh diabaikan. Dengan mengidentifikasi modal awal, menghitung biaya operasional, menetapkan harga penjualan, dan mengevaluasi potensi keuntungan, kamu dapat menjalankan bisnis kamu secara lebih efisien.
Penting untuk selalu melakukan evaluasi secara berkala agar bisnis tetap relevan dan mampu bersaing di pasar. Ingat, kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, usaha catering rumahan kamu bisa berkembang pesat. Selamat berbisnis!
Itulah beberapa cara perhitungan usaha catering rumahan yang perlu diketahui. Jika kamu menjual makanan dan minuman, kamu tentu membutuhkan Paper Cup dan Kemasan Makanan ramah lingkungan yang berkualitas untuk menarik calon konsumen, kamu bisa menemukannya di Irppapercup.com